5 Rahasia Meningkatkan Kualitas UMKM Agar Tak Kalah Saing di Pasaran
10 Dec 2024
Sobat, tahukah kamu bahwa UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia?
Faktanya, UMKM kuliner menjadi salah satu usaha dengan tingkat ketahanan tinggi selama pandemi Covid-19 ketika banyak orang terkena PHK.
Ini juga didukung oleh laporan dari Kumparan bahwa selama pandemi tersebut, pelaku UMKM kuliner di Surabaya meningkat hingga 200 persen.
Hal ini meningkatkan minat masyarakat untuk mendirikan UMKM. Bahkan menurut data terbaru dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2024 sudah mencapai lebih dari 65 juta unit usaha.
Namun, peningkatan ini belum diiringi dengan pemahaman yang memadai bagi pelaku UMKM pemula.
Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan daya saing agar mampu bersaing di tingkat global.
Lantas, langkah apa saja yang dapat dilakukan oleh para pelaku bisnis untuk meningkatkan kualitas UMKM di pasaran? Mari kita simak selengkapnya di bawah ini.
1. Pelajari Pengelolaan Keuangan yang Baik
Masalah umum yang dihadapi pelaku UMKM adalah kurangnya manajemen keuangan yang baik.
Pengelolaan keuangan yang lemah serta kurangnya pemahaman akan pentingnya manajemen keuangan dan manajemen risiko dapat menjadi hambatan, bahkan berpotensi menyebabkan kegagalan usaha.
Mengatasi hal ini dapat dimulai dengan membuat laporan keuangan. Dengan laporan keuangan, alur keluar dan masuknya dana akan terlihat jelas.
Manajemen keuangan yang efektif membantu UMKM menjaga stabilitas bisnis, mengoptimalkan anggaran, dan mengidentifikasi peluang untuk berkembang. Untuk itu, beberapa langkah pengelolaan keuangan yang bisa dilakukan adalah:
Memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, misalnya dengan membuat rekening bank khusus untuk usaha, sehingga pencatatan keuangan lebih tertata.
Menyusun anggaran dan perencanaan keuangan untuk biaya operasional, pengadaan, promosi, dan gaji karyawan, serta merencanakan pengeluaran tak terduga atau ekspansi.
Memantau arus kas secara berkala, baik mingguan atau bulanan, guna mengelola likuiditas dan mengidentifikasi masalah keuangan sejak dini.
Mencatat semua transaksi keuangan harian dan bulanan agar memberikan gambaran jelas mengenai pemasukan dan pengeluaran, sehingga UMKM bisa menentukan apakah usaha mengalami keuntungan atau kerugian.
Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Pembiayaan Modal Usaha UMKM
2. Melakukan Branding dan Pemasaran yang Tepat
Branding adalah proses menciptakan identitas unik untuk produk atau layanan, termasuk nama, logo, slogan, dan elemen visual lainnya yang membedakan usaha dari pesaingnya.
Branding penting untuk membentuk citra produk di benak konsumen, sehingga meningkatkan reputasi, menarik pelanggan, dan mendorong penjualan.
Branding yang kuat menjadi salah satu strategi pengembangan UMKM yang penting. Dengan ini, bisnismu bisa bersaing dengan perusahaan besar, membangun loyalitas pelanggan, dan mencapai pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
Ada beberapa strategi branding yang dapat Sobat terapkan dalam UMKM, yaitu:
- Emotional Branding: Seperti yang disampaikan oleh UKM Indonesia, menarik pelanggan sebaiknya bukan hanya melalui logika, tetapi juga melalui emosi. Merek yang mampu menciptakan hubungan emosional akan membangun kepercayaan dan loyalitas yang lebih kuat.
- Online Branding: Proses membangun identitas melalui situs web, Google, Facebook, Instagram, dan pemasaran online lainnya dapat memperluas jangkauan UMKM.
- Rebranding: Mengganti logo, slogan, visi, misi, atau nilai-nilai untuk menciptakan identitas baru. Ini bisa menjadi langkah tepat jika UMKM ingin memperluas pasar atau meningkatkan citra untuk menarik segmen pelanggan baru.
- Co-Branding: Strategi pemasaran di mana dua atau lebih merek bekerja sama dalam meluncurkan produk atau layanan. Co-branding menggabungkan kekuatan beberapa merek untuk menarik pelanggan dan meningkatkan nilai produk.
- Product Branding: Menciptakan produk yang terlihat dan terasa berbeda agar lebih mudah dikenali di pasar. Ini bisa melibatkan desain, pesan, dan pengalaman unik yang menonjolkan keunikan produk di tengah persaingan.
3. Optimalisasi atau Inovasi Produk Berkualitas
Sobat, memprioritaskan kualitas produk adalah langkah utama dalam mempertahankan loyalitas pelanggan.
UMKM perlu melakukan riset dan pengembangan produk agar dapat memahami perubahan tren pasar dan menciptakan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Inovasi produk atau layanan memungkinkan UMKM tetap relevan dan kompetitif di pasar.
Melalui optimalisasi, UMKM bisa meningkatkan efisiensi operasional, seperti menurunkan biaya produksi, mempercepat proses produksi, dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Sobat juga perlu memiliki jaringan yang luas. Berkenalan dengan banyak orang di dunia bisnis dapat membuka peluang jaringan baru untuk memperluas area bisnis atau bahkan menemukan pemasok bahan baku yang lebih murah.
Jangan lupa untuk meningkatkan kualitas layanan demi menarik pelanggan setia.
4. Mengikuti Program Pelatihan
Sobat, salah satu cara mengembangkan UMKM adalah melakukan pengembangan diri.
Saat ini, tersedia banyak program pelatihan UMKM yang diadakan secara online maupun offline, yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga, termasuk pemerintah. Biaya yang ditawarkan juga bervariasi.
Pelatihan yang umumnya dibutuhkan oleh pelaku UMKM mencakup manajemen bisnis, pemasaran digital, keterampilan usaha, kewirausahaan, serta keuangan dan akuntansi.
5. Pembiayaan Modal Usaha
UMKM adalah salah satu sektor terbesar dalam perekonomian rakyat. Kontribusi UMKM sangat besar dalam kegiatan ekspor dan menyerap tenaga kerja. Peran UMKM dalam PDB (Produk Domestik Bruto) juga sangat signifikan.
Namun, mendirikan UMKM memerlukan modal yang tidak sedikit. Banyak UMKM yang masih kesulitan mengakses modal, baik karena keterbatasan akses maupun adanya kekhawatiran untuk mengajukan pembiayaan.
Padahal, pembiayaan usaha sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis, menyelesaikan masalah keuangan, mengurangi risiko kegagalan, dan meningkatkan peluang keuntungan.
Saat ini, terdapat berbagai jenis pembiayaan modal untuk UMKM yang dapat dipertimbangkan, antara lain:
- Kredit Usaha Rakyat (KUR)
- Pembiayaan dari Koperasi
- Pembiayaan Multiguna
- Pembiayaan Modal Ventura
- Pembiayaan Modal dari KTA
- Pinjaman Online
Setiap jenis pembiayaan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apapun jenis pembiayaan yang Sobat pilih, lakukan riset terlebih dahulu.
Jika Sobat tertarik mengajukan pembiayaan ke koperasi, periksalah dulu apakah nama koperasi itu tercantum di situs resmi agar terhindar dari koperasi ilegal!
Baca Juga: 6 Perbandingan Jenis Pembiayaan Modal Usaha UMKM, Mana yang Paling Untung?
Sobat tertarik mengajukan pembiayaan multiguna? Pastikan apakah perusahaan pembiayaan sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti SMS Finance.
SMS Finance hadir sebagai solusi pembiayaan untuk segala kebutuhan dengan bunga rendah hingga prosesnya yang cepat dan mudah.
Tunggu apa lagi? Ayo ajukan pembiayaan UMKM Sobat sekarang dan rasakan keuntungannya!
Klik di sini dan register untuk mewujudkan bisnis dan kesuksesan impian!
SMS Finance Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.