Hindari Bahaya Aquaplaning: 7 Penyebab yang Harus Sobat Tahu
22 Nov 2024
Saat hujan deras, risiko kecelakaan saat berkendara lebih meningkat karena berbagai alasan, seperti jarak pandang yang pendek dan buruk hingga jalan licin yang memicu aquaplaning.
Pernahkah Sobat mengalami momen menegangkan saat mobil tiba-tiba 'blong' di tengah hujan? Itulah yang disebut aquaplaning. Kondisi berbahaya ini dapat mengancam keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lainnya.
Lalu, apa itu aquaplaning dan apa saja faktor penyebabnya? Mari kita simak bersama artikel di bawah ini!
Apa Itu Aquaplaning?
Potensi bahaya di jalan selalu ada di berbagai situasi, terutama ketika musim hujan. Salah satu bahaya yang mengintai adalah aquaplaning atau hydroplaning.
Aquaplaning terjadi di saat ban mobil hilang cengkeraman pada permukaan jalan karena adanya lapisan air di antara ban dan aspal. Lapisan air yang cukup tebal menyebabkan ban mobil kehilangan kontak dengan permukaan jalan.
Ketika ban mobil kehilangan cengkraman dengan permukaan aspal akibat adanya genangan air, sulit bagi pengemudi untuk dapat mengendalikan kendaraannya dengan baik.
Ini sering terjadi saat hujan deras atau ketika kendaraan melaju melewati genangan air yang cukup dalam. Hal ini dapat menyebabkan mobil tergelincir, meluncur tanpa kendali dan berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan fatal.
Faktor Penyebab Aquaplaning
Kecepatan
Kecepatan adalah faktor utama penyebab aquaplaning. Semakin cepat kendaraan melaju di jalan basah, semakin besar risiko aquaplaning terjadi.
Ban tidak memiliki cukup waktu untuk menyalurkan air keluar sehingga cengkeraman terhadap jalan hilang.
Desain Tapak Ban
Desain tapak ban berperan penting dalam mencegah aquaplaning. Tapak ban yang dirancang dengan pola khusus mampu menyalurkan air lebih efektif.
Ban dengan desain tapak yang baik dapat mengurangi risiko aquaplaning, terutama pada jalan basah.
Kedalaman Tapak Ban
Tapak ban (pola ban) yang semakin tipis atau aus akan meningkatkan risiko terjadinya aquaplaning. Ban yang tipis tidak memiliki ruang yang cukup untuk menyalurkan air sehingga cengkeraman terhadap jalan menjadi berkurang.
Pastikan ban selalu dalam kondisi baik dan ganti jika tapak sudah menipis.
Tekanan Ban
Tekanan ban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko aquaplaning.
Ban yang kekurangan tekanan tidak dapat mempertahankan bentuknya dengan baik sehingga permukaan kontak dengan jalan berkurang.
Sebaliknya, ban yang terlalu kencang juga tidak efektif menyalurkan air keluar.
Kedalaman Genangan Air
Semakin dalam genangan air, semakin sulit bagi ban untuk mempertahankan cengkeraman.
Genangan yang dalam membuat lapisan air di antara ban dan aspal semakin tebal sehingga kendaraan mudah meluncur tanpa kendali.
Komposisi Air di Jalan
Air yang bercampur dengan kotoran, minyak, atau garam jalanan dapat membuat permukaan jalan semakin licin. Faktor-faktor ini membuat air semakin sulit disalurkan keluar oleh ban dan meningkatkan risiko aquaplaning.
Kondisi Permukaan Jalan
Jalan yang halus lebih berisiko menyebabkan aquaplaning dibanding jalan yang memiliki tekstur kasar.
Jalan dengan permukaan halus tidak membantu dalam menyalurkan air keluar, sehingga membuat ban mudah kehilangan cengkeraman.
Bahaya Aquaplaning
Aquaplaning dapat membawa dampak serius bagi pengemudi dan penumpang, bahkan mengancam nyawa. Berikut ini merupakan beberapa bahaya yang perlu diwaspadai:
Hilang Kendali
Saat aquaplaning terjadi, mobil akan sulit dikendalikan. Ban yang kehilangan cengkeraman dengan jalan membuat pengemudi sulit mengendalikan arah kendaraan.
Kehilangan kendali ini bisa mengakibatkan kecelakaan, terutama di jalan yang padat.
Meningkatkan Risiko Kecelakaan
Aquaplaning memperpanjang waktu reaksi pengemudi karena kendali kendaraan berkurang.
Saat situasi darurat terjadi, sulit bagi pengemudi untuk bereaksi dengan cepat, sehingga risiko tabrakan dengan kendaraan lain meningkat.
Kendaraan Menjadi Tidak Stabil
Aquaplaning mengurangi stabilitas mobil. Kendaraan mungkin bergeser atau bahkan berbelok arah secara tiba-tiba, yang tentunya berbahaya.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan kendaraan pindah ke jalur lain tanpa kendali, yang sangat berisiko.
Kerusakan pada Kendaraan
Tidak hanya membahayakan pengemudi, aquaplaning pun dapat menyebabkan kerusakan pada komponen kendaraan, khususnya ban.
Ban yang terus-menerus mengalami aquaplaning akan aus lebih cepat dan tidak rata. Ini bisa mengakibatkan peningkatan pada biaya perawatan kendaraan.
Cara Menghindari Aquaplaning
Agar tetap aman berkendara saat musim hujan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko aquaplaning:
Kurangi Kecepatan
Kecepatan adalah faktor terbesar yang mempengaruhi aquaplaning. Hindari berkendara terlalu cepat saat hujan atau melewati genangan air. Jaga kecepatan rendah agar ban memiliki cukup waktu untuk menyalurkan air keluar.
Periksa Kondisi Ban
Pastikan ban dalam kondisi baik setiap sebelum berkendara, seperti kondisi tapak ban yang masih dalam dan tidak aus. Ganti ban yang sudah tipis dan pilih ban dengan desain tapak yang sesuai untuk cuaca basah. Ban yang baik dapat menyalurkan air dengan lebih efektif dan mengurangi risiko aquaplaning.
Jaga Tekanan Ban
Sobat harus rutin dalam memeriksa tekanan ban agar tetap sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Tekanan yang tepat membantu ban mempertahankan bentuknya sehingga meningkatkan cengkeraman pada jalan basah.
Hindari Genangan Air
Hati-hati pada genangan air yang ada di jalan. Jika memungkinkan, hindari genangan air tersebut. Genangan yang terlalu dalam dapat membuat ban kehilangan cengkeraman dan meningkatkan risiko kendaraan tergelincir.
Hati-hati dalam Berkendara
Hindari gerakan mendadak saat berkendara di jalan basah, seperti mengubah jalur secara tiba-tiba atau mengerem mendadak.
Berkendaralah dengan tenang. Berikan jarak atau ruang cukup antara kendaraan Sobat dengan kendaraan lainnya.
Langkah yang Dilakukan Saat Terjadi Aquaplaning
Jika aquaplaning sudah terjadi, penting untuk tidak panik dan melakukan beberapa langkah berikut:
Pertahankan Setir Tetap Lurus
Jangan memutar setir secara mendadak. Biarkan kendaraan meluncur lurus dan kurangi kecepatan secara perlahan sampai ban kembali mendapatkan cengkeraman.
Hindari Menginjak Rem Secara Tiba-tiba
Menginjak rem secara mendadak dapat memperburuk kondisi aquaplaning. Sebaliknya, angkat kaki dari pedal gas dan biarkan mobil melambat dengan sendirinya.
Kendali Sesuai Jenis Penggerak
- Jika mobil Sobat menggunakan berpenggerak roda depan, arahkan setir ke arah berlawanan dari arah selip.
- Untuk penggerak roda belakang, arahkan setir ke arah selip.
- Bagi penggerak empat roda, arahkan setir sesuai arah selip hingga mendapatkan kembali cengkeraman.
Sobat, aquaplaning adalah ancaman serius dalam berkendara yang dapat terjadi saat musim hujan. Penyebab utamanya adalah kecepatan berlebih, desain dan kondisi ban, serta genangan air yang dalam.
Dengan menjaga kecepatan, memperhatikan kondisi ban, dan berkendara dengan hati-hati, risiko aquaplaning bisa dikurangi.
Jangan lupa untuk tetap tenang dan menerapkan langkah-langkah yang benar saat aquaplaning terjadi. Alih-alih kecepatan, jadikanlah keselamatan menjadi prioritas utama.
Di sisi lain, salah satu cara untuk mencegah kecelakaan dalam berkendara adalah memilih mobil yang tepat. Pertimbangkan baik-baik sebelum membeli mobil, dari aspek keamanan hingga pembiayaan.
Produk pembiayaan multiguna dari SMS Finance hadir sebagai solusi untuk semua keperluan Sobat.
Tenor yang fleksibel, bunga rendah, dan kemudahan pengajuan bisa Sobat dapatkan dengan klik di sini.
SMS Finance Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.